Taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcomes) adalah sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa melalui beberapa tingkatan hierarkis. Ini membantu untuk memahami bagaimana pemahaman berkembang dari yang sederhana hingga yang kompleks, dan tidak hanya berfokus pada ingatan, tetapi juga pada pemahaman yang mendalam dan kemampuan untuk menerapkan pengetahuan.
Berikut adalah lima tingkatan dalam Taksonomi SOLO:
1. Prastruktural (Prestructural):
Siswa belum memahami konsep atau hanya memiliki ide yang salah tentang topik tersebut.
2. Unistruktural (Unistructural):
Siswa memahami satu aspek dari konsep tersebut.
3. Multistruktural (Multistructural):
Siswa memahami beberapa aspek dari konsep tersebut, tetapi belum bisa menghubungkannya.
4. Relasional (Relational):
Siswa memahami hubungan antar berbagai aspek konsep dan dapat mengintegrasikannya menjadi pemahaman yang koheren.
5. Abstrak Diperluas (Extended Abstract):
Siswa dapat menggeneralisasi pemahaman mereka ke konteks yang lebih luas dan dapat berpikir abstrak tentang konsep tersebut.
Taksonomi SOLO membantu pendidik untuk:
Merancang pembelajaran yang lebih efektif dan terarah.
Memberikan umpan balik yang lebih spesifik kepada siswa.
Mengembangkan penilaian yang lebih mendalam dan bermakna.
Memahami bagaimana siswa belajar dan berpikir.
Dengan memahami Taksonomi SOLO, pendidik dapat membantu siswa untuk mencapai pemahaman yang lebih mendalam dan bermakna, serta mengembangkan keterampilan berpikir kritis yang penting di dunia saat ini.